KABUPATEN CIREBON (CU)-Banyak dan melimpahnya sumber daya perikanan dan kelautan di Kabupaten Cirebon, nampaknya belum cukup untuk bisa mensejahterakan masyarakat nelayan dii Suranenggala Kabupaten Cirebon. Karena melimpahnya sumber daya kelautan tidak disertai dengan infrastruktur pendukung bagi para nelayan.
Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sambung Jaya Mulya Tarji alias
Jibang mengatakan bahwa sumber daya kelautan di Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi kekayaannya.
Sumber daya kelautan di negeri tercinta ini sangat luas dan kaya. Apalagi ditopang dengan memiliki pantai terpanjang di dunia, itu harus bisa dimanfaatkan nelayan untuk meraih kesejahteraan,terutama nelayan cirebon
Namun saat ini nelayan Indonesia, khususnya di Kabupaten Cirebon jauh di bawah garis kesejahteraan. “Harusnya sumber daya kelautan yang melimpah itu bisa untuk kita sebagai nelayan sejahtera. Namun mengapa sampai detik ini juga nelayan tidak ada sama sekali yang sejahtera.
Bahkan untuk mencukupi hidupnya saja nelayan harus rela para istrinya bekerja, baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Haruskan kita nelayan yang hidup di Indonesia menerima kenyataan hidup tidak sejahtera, lalu siapa yang salah,” tuturnya.saat melakukan RAT di gedung TPI Karangreja saat mengisi Hari Nelayan Nasional Selasa (6/4/2021)
Tarji pun meinginkan adanya komitmen dari pemerintah untuk mensejahterakan nelayan, dengan membangun infrastruktur nelayan. Karena nelayan di Cirebon sudah sulit mencari ikan di sekitar bibir pantai dan harus mencari ikan lebih jauh lagi tanpa harus melihat kapasitas kapal yang sangat kecil.
Infrastrukstur yang dibiyai oleh APBD dan APBN dalam menunjang ekonomi nelayan seperti tempat pelelangan ikan belum bisa berjalan dengan baik Bantuan dana program pun masih belum optimal dalam pemberdayaan ekonomi nelayan. Karena hampir sebagian besar nelayan di Cirebon berutang di tengkulak dan tidak dapat leluasa menjual hasil tangkapannya ke TPI setempat
“Hal ini butuh komitmen serius pada para pemimpin negeri ini. Apalagi pada saat ini pemerintah, politisi belum melihat nelayan dan kemaritiman menjadi desain strategi untuk membangun visi dan misi,” ungkapnya.