INDRAMAYU (CU) – Para petani di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu memamerkan hasil panen melimpah di wilayahnya saat dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut mereka sampaikan saat mendapatkan kesempatan berdialog langsung dengan presiden dalam kunjungannya ke Indramayu, Rabu (21/4/2021).

Salah seorang petani, Kaedi (46) mengatakan, hasil panen di wilayah Desa Wanasari sangat melimpah, per satu hektare sawah di sana bisa menghasilkan 7-8 ton.

“Jadi alhamdulillah, pak presiden tadi melihat langsung di Desa Wanasari hasil panennya baik, dari satu hektare itu bisa 7-8 ton,” ujar dia.

Kaedi melanjutkan, melimpahnya hasil panen ini rupanya juga membawa kendala lainnya bagi para petani.

Karena panen dilakukan serentak, banyak pemilik sawah yang kekurangan pekerja.

Mereka pun berharap, Presiden bisa mengatasi hal itu dengan memberi bantuan berupa alat Combine Harvester atau mesin panen padi canggih.

Pada kesempatan itu, petani juga meminta bantuan berupa pompa air untuk mengairi sawah-sawah mereka.

Hal ini dikarenakan saluran irigasi di Desa Wanasari sedang dalam tahap perbaikan, sehingga membuat petani yang berada di wilayah hilir saluran tidak bisa mengairi sawah mereka.

“Alhamdulillah, tadi bapak presiden meng-acc kan, katanya iya akan dikirim,” ujar dia.

Masih disampaikan Kaedi, kepada Jokowi, para petani turut mengucap terima kasih.

Pasalnya, harga gabah di panen raya tahun ini sudah kembali stabil sejak perintah gencar melakukan serap gabah (Sergap).

Kaedi mengatakan, Harga Gabah Kering Panen (GKP) sudah sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditentukan pemerintah, yaitu Rp 4.200 per kilogram.

“Sebelum ada Sergap harga gabah itu anjlok, hanya dihargai Rp 3.500 sampai Rp 3.700 paling tinggi. Nah sekarang harga gabah sampai Rp 4.200 di musim panen raya ini,” ujar dia.

(ali s / jhon)