KABUPATEN CIREBON (CU) – Jalan raya yang berada di perbatasan kedua kecamatan, Desa Pangkalan Kecamatan Plered-Desa Buyut, Kecamatan Gunung Jati rusak berat. Ratusan lubang tersebar di banyak titik. Bahkan di titik terparah, diameter lubang hampir selebar jalan milik kabupaten tersebut.
Warga sebenarnya sudah protes berkali-kali. Bahkan warga protes dengan memancing ikan di kubangan jalan tersebut.
Terlebih, jalan tersebut adalah jalan utama yang setiap harinya dilalui banyak orang. Warga kesal karena sudah dua tahun ini tidak ada perbaikan dari dinas terkait,hanya perbaikan ringan dengan menambal dengan sirtu(pasir batu) yang 3 harian hilang kembali tambalanya
“Titik jalan yang rusak di Desa Buyut ini semenjak ada pandemi covid 19 tidak ada perbaikan. Warga sudah ngadu ke desa, ke kecamatan, tapi belum ada tindak lanjut,” ujar warga sekitar, solikin saat ditemui Cirebonupdate.com senin (5/4/2021).
Sementara itu, Kuwu Desa Buyut, Wandi kepada CU menjelaskan, pihaknya sudah berkali-kali datang ke dinas terkait meminta agar jalan yang ada di desanya segera diperbaiki. Namun, oleh pihak dinas disuruh menunggu karena sampai sekarang anggaran untuk perbaikan jalan belum ada karena di alihkan untuk penanganan covid 19
“Kata orang dinas saya disuruh sabar. Katanya nanti kalau sudah waktunya perbaikan pasti ditambal lubangnya. Tapi kan kasihan warga. Jalannya sudah tidak layak, kondisinya rusak berat. Orang dinas kan tidak di sini jadi tidak tahu komplainnya warga,” tuturnya.
Wandi pun meminta Pemkab Cirebon segera memperbaiki jalan tersebut agar tidak mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan. Bahkan sering terjadi kecelakaan
“Banyak sekali warga yang komplain dengan kondisi jalan ini,karena hampir 2 tahun semenjak pandemi jalan rusak belum ada perbaikan.
Saat ini saya masih komunikasi dengan dinas meminta perbaikan. Tapi jangan salahkan jika tidak kunjung diperbaiki, maka masyarakat sendiri yang akan datang ke dinas,” ungkapnya.