MAJALENGKA (CU)-Munculnya Gerakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menggoyang kepeminpinan H. A.Muhaimin Iskandar atau Gus Ami, ditanggapi Wakil Sekertaris Dewan Syura DPP PKB, KH. Maman Imanulhaq.

Anggota DPR RI Asal Dapil Majalengka, Sumedang, Subang ini mengatakan bahwa PKB dibawah Gus Ami solid dan terus berkerja untuk menghadirkan kemashlahatan bagi rakyat.

” Ini bulan Ramadan. Momentum yang tepat untuk menoreh prestasi, bukan menebar hoak dan iri dengki”, tutur anggota komisi VIII DPR RI, Jum’at (16/4/2021).

Ia menambahkan bahwa saat ini seluruh Pengurus di semua tingkatan dari DPP, DPW, DPC, DPAC dan semua kader sedang bekerja dengan penuh semangat melakukan konsolidasi, menyusun strategi pemenangan dan menghadirkan kesejahteraan ke semua lapisan masyarakat.

” Karena PKB dibawah Gus Ami, berprestasi, wajar ada yang iri dengki”, ujar Pimpinan Pesantren Al-Mizan Jatiwangi Majalengka ini.

Soal tuduhan pelanggaran AD/ART, dan lunturnya nilai yang diwariskan Gus Dur, Maman justru melihat orang-orang tersebut tidak ngerti the rule of game di PKB dan tidak mengikuti ajaran Gus Dur untuk selalu tabayyun, klarifikasi bukan berteriak tanpa bukti.

Sebagai Ketua Umum PKB, Gus Ami dinilai Maman memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, komunikatif, dan terjun di tengah masyarakat untuk mendengar problem mereka dan mencarikan solusinya.

” Sebagai cucu Pendiri NU, Gus Ami memiliki komitmen yang jelas untuk kaum santri dan pesantren. Yaitu: terciptanya sumberdaya manusia santri yang lepas dari kemiskinan, berdaya dalam ekonomi dan memiliki kemampuan menjadi agen perubahan sosial dalam usaha menegakkan nilai peradaban yang maju, damai dan toleran’,”.jelas tokoh muda NU ini.

Ketua DPC PKB Majalengka,Taufan Ansyar melalui Sekretaris DPC PKB Majalengka Ade Duryawan mengaku
tidak mengetahui secara pasti terkait adanya isu KLB ini.

Justru, DPC PKB Majalengka sedang fokus untuk terus melakukan konsolidasi internal partai.

“Termasuk, agenda-agenda ke depan untuk penguatan secara internal struktural, lalu penguatan basis-basis TPS atau RT, itu yang kita kuatkan,” ujarnya.

Ia beranggapan, isu tersebut muncul dari adanya segelintir orang yang merasa tidak puas terkait dengan hasil Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar Maret kemarin.

Adapun dalam dunia politik, dinamika seperti itu akan selalu muncul.
“Mungkin dinamika itu lah. Isu itu mungkin tidak benar. Mungkin ada dinamika yang berkembang paska Muscab kemarin itu. Kemarin, ada 26 kabupaten/kota yang menggelar Muscab serentak se-Jabar,” ucapnya.

(jejep / jhon)