INDRAMAYU (CU) – Aksi longmarch dilakukan gabungan lintas Ormas, OKP dan LSM dari Cirebon menuju Jakarta.

Tuntutan mereka adalah agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah secepatnya diberlakukan kembali.

Ada sekitar 12 orang yang melakukan aksi ini. Mereka sudah memulai aksinya sejak Rabu (28/4/2021) kemarin.

“Yang jalan ada 12 orang, start kita dari perbatasan Cirebon-Indramayu,” ujar Qorib salah satu peserta aksi kepada saat dihubungi melalui sambungan seluler, Sabtu (1/5/2021) malam.

Qorib menyampaikan, pada malam hari keempat ini, ia beserta rombangan sudah berada di Jalur Pantura perbatasan Indramayu-Subang, tepatnya di Jembatan Sewo, Indramayu.

Ia mengatakan, aksi tersebut sengaja pihaknya lakukan sebagai bentuk penolakan terhadap pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring.

Qorib menilai, moral anak bangsa sudah sangat terancam seiring PJJ diberlakukan sejak melandanya pandemi Covid-19.

Tidak sedikit masyarakat, disampaikan Qorib resah dan ingin KBM tatap muka secepatnya diberlakukan kembali pemerintah.

“Kami sengaja ingin menunjukan kepada Indonesia bahwa Indonesia baik-baik saja gak seperti yang dibayangkan,” ujarnya.

Masyarakat, disampaikan Qorib banyak yang mengeluh karena anak mereka jadi lebih banyak bermain gadget ketimbang belajar.

Selain itu, anak-anak juga banyak yang jadi pemalas karena sudah lama tidak mendapat bimbingan dari guru.

Dalam melakukan aksinya itu, Qorib juga membawa petisi untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Petisi itu, ingin ia sampaikan langsung di Istana Negara.

“Kita ingin sekolah tatap muka dibuka karena moral anak bangsa sudah sangat terancam,” ujarnya.

(ali s / jhon)