KOTA CIREBON (CU) — Sanggar Seni Sekar Pandan rayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke – 29 tahun dengan mementaskan belasan tarian tradisional Cirebon.

HUT ke – 29 ini tampak spesial, sebab pementasan pertama dibuka dengan Tari Sintren, sinden pengiring sintrennya dibawakan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati.

Kecintaannya dengan seni dan budaya yang berada di Cirebon, ternyata sudah mendarah daging. Ia menceritakan kerinduannya mengisi suara sebagai sinden pengiring Tarian Sintren.

“Seni dan budaya yang ada di Cirebon bisa lebih dikenal dan populer lagi, tadi saya sedikit menyumbangkan suara, nyinden sintren, rasanya kerinduan yang dulu terobati hari ini,” ujarnya.

Diketahui bahwa, Fitria adalah sinden sintren pertama jebolan sanggar sekar pandan, yang cukup dikenal masyarakat.

“Lama juga rasanya tidak nyinden, tapi itu cukup mengobati kerinduan saya akan kesenian,” jelasnya.

Sementara itu, Pengelola Sanggar Sekar Pandan, Elang Heri Komarahadi, mengutarakan rasa syukurnya, sebab seorang Wakil Ketua DPRD yang dulu ia latih suaranya untuk dijadikan sinden mengiringi tari sintren masih mendidikasikan bakatnya.

“beserta anak-anak saggar yang berpartisipasi, salah satunya ibu Fitri anggota sanggar, saya sangat bangga dengan beliau masih ingat dengan sanggar seninya, semoga menjadi salah satu anggota sanggar yang selalu mengemban seni dan budaya agar tetap eksis,” ucapnya.

Tarian Sintren sendiri adalah salah satu tarian khas yang dikenal dengan mistisnya juga memiliki ciri khas unik, penari ini dibalut anyaman dan diletakan didalam tudung ayam.

Selama penari didalam tudung ayam, sinden melantunkan syair – syair tentang sintren, menggambarkan rupa penari sintren yanb seperti bidadari. Setelah itu iapun keluar dengan busana lengkap memakai kacamata hitam.

Para pengiring mengelilinginya dengan kemenyan ditangan, menaburkan kembang tujuh rupa dan sinden dengan gamelannya mengiringi.

Uniknya, ketika sang penari dilempari koin, Ia justru terjatuh. Kemenyan seakan menjadi sumber energinya saat menari, Setiap gerakan pada tarian Sintren memiliki filosofi, yaitu mengingatkan agar manusia tidak lupa diri dalam kehidupan di dunia.

Editor : Jhon