INDRAMAYU (CU) – Para pedagang oleh-oleh khas Kabupaten Indramayu hanya duduk melamun memandangi Jalur Pantura yang lenggang.
Kondisi tersebut merupakan imbas dari larangan mudik yang diberlakukan pemerintah sejak 6 Mei 2021 kemarin.
Padahal, disaat momen lebaran ini, seharusnya menjadi panen raya para bagi pedagang, mengingat padatnya arus lalu lintas yang melintas di Jalur Pantura Indramayu.
Salah seorang pedagang, Sholehah (52) mengatakan, oleh-oleh buah mangga dan aneka kue khas Kabupaten Indramayu yang ia jual sepi pembeli.
Hingga siang hari ini saja, diketahui baru ada 2 pembeli saja yang berbelanja mangga di kiosnya.
“Kemarin malah saya sampai gak melayani karena sepi,” ujar dia saat ditemui di kios miliknya di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Senin (10/5/2021).
Sholehah mengatakan, kondisi ini, persis saat momen lebaran pada tahun kemarin, saat pemerintah juga memberlakukan larangan mudik.
Ia memprediksi momen lebaran tahun ini tidak jauh berbeda dibanding tahun kemarin.
Sholehah mengatakan, pada tahun 2020 saat larangan mudik pertama, untuk menjual setengah kwintal mangga saja dalam satu hari, sangat susah.
Berbeda jika tidak ada larangan mudik, mangga jualan Sholehah laris manis. Ia bahkan mampu menjual hingga 3-5 kwintal mangga hanya dalam satu hari.
Tidak banyak yang bisa dilakukan Sholehah selain sabar menunggu pembeli mampir di kiosnya.
Padahal ia sudah menata sedemikian rupa, buah mangga yang dipajang agar tampil semenarik mungkin.
Ada berbagai macam mangga yang Sholehah jual, mulai dari mangga harum manis, mangga gedong gincu, mangga cengkir, dan masih banyak lagi.
“Pokoknya sudah ketahuan mas, misal sampai dengan sekarang mangganya masih bagus-bagus yang dipajang, berarti karena gak laku. Berharapnya sudah tahun depan jangan ada lagi larangan mudik,” ujar dia.
Editor : jhon