INDRAMAYU (CU) – Momen lebaran tahun ini, tidak lagi didambakan para pedagang oleh-oleh di Kabupaten Indramayu.

Jangankan untuk untung besar, hanya sekedar balik modal pun rasanya sulit.

Menurut salah seorang pedagang buah mangga khas Indramayu, Sholehah (52) mengatakan, kondisi ini dipengaruhi oleh kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah.

“Dampaknya sangat parah, jadi jarang yang belanja. Tahun kemarin saja, mangga itu banyak yang ke buang semua,” ujar dia saat ditemui di kios miliknya di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Senin (10/5/2021).

Sholehah mengatakan, untuk momen lebaran tahun ini, ia tak berani menyetok banyak barang dagangan.

Dirinya khawatir, kejadian seperti tahun kemarin, saat awal larangan mudik diberlakukan pemerintah terulang kembali.

“Kemarin sampai ada petani mangga, mohon-mohon agar mangganya bisa dititipkan di sini, tapi saya gak berani. Takut busuk lagi kaya tahun kemarin, mending pakai stok seadanya,” ujarnya.

Lanjut Sholehah, pada tahun kemarin, ada sekitar 6 kwintal mangga dagangannya busuk. Ia pun harus menanggung rugi yang tidak sedikit.

Untuk mengurangi dampak kerugian tersebut, Sholehah mengupayakan dengan memilah buah mangga busuk tapi masih layak konsumsi.

Buah-buah itu lalu ia jual kepada pengusaha dodol sebagai bahan baku.

“Saya modal beli mangga saat itu Rp 17-18 ribu per kilogram, terus dijual ke pengusaha dijadikan dodol cuma dihargai Rp 3-4 ribu, dari situ saja sudah kelihatan ruginya,” ujarnya.

Editor : jhon