KOTA CIREBON (CU) – Larangan mudik lebaran oleh pemerintah, berdampak omzet penjualan janur ketupat tahun kemarin dan sekarang ini menurun, Bila dibandingkan dengan lebaran tahun sebelum di landa pandemi covid 19, penurunan hingga kisaran50- 70 persen.

Seperti yang dialami Naeni (50) warga Kecamatan suranenggala, Kabupaten Cirebon. Pedagang yang biasa berjualan di Pasar Kramat Kota Cirebon ini mengaku sepi,pasalnya banyak yang tidak mudik

“Turunya drastis sekali, ya 50-70 persen. Biasanya setengah hari dagangan sudah habis, sekarang masih sisa banyak. Biasanya bawa pulang uang sekitar Rp 1.500.000, tapi sekarang sedikit dapatnya,yang beli nya biasanya 100 iket ,cma 20 iketan soalnya keluarganya tidak pada mudik akibat larangan mudik lebaran tahun ini, ujarnya, selasa (11/5/2021)pada cirebonupdate.com

Senada dengan Feri (34) warga kalisapu, saat Hari Raya Idul Fitri tahun ini penjualan kulit ketupatnya tidak begitu rame.
“pembeli kebanyakan belinya tidak banyak,hanya beberapa puluh saja,dan seringya saya lebih bawa pulang di jual di warung” katanya.

Harga kulit ketupat ukuran kecil, isi 10 di jual oleh feri Rp.10.000 ,sedangkan yang ukuran sedang Rp.15.000.000

Feri berharap pandemi Covid-19 cepat berlalu dan pembeli kembali ramai. Dia juga memaklumi situasi pandemi Covid-19 yang masih melanda, berdampak pada ekonomi sulit terutama larangan pemerintah terkait mudik lebaran,yang berdampak pada daganganya.

Editor : jhon