INDRAMAYU (CU) – Dibongkarnya pagar pembatas Alun-alun disambut gembira masyarakat, Kamis (10/5/2021).

Sehari pasca-pembongkaran, tidak sedikit masyarakat yang ingin melihat bagaimana kondisi terkini dari Alun-alun daerah yang berada di pusat kota Indramayu tersebut.

Pantauan di lokasi, sebagian masyarakat bahkan ada yang sampai berselfie naik ke atas alat berat karena senangnya.

Sebagian lagi, hanya memandang Alun-alun Indramayu dari sisi jalan raya. Sedangkan kondisi dari Alun-alun sekarang ini masih sepi dari pengunjung.

Hal tersebut karena Alun-alun Indramayu masih harus disterilkan lantaran masih dalam proses pembongkaran dan penataan atau revitalisasi.

“Alhamdulillah, ini yang kita nantikan, ini yang kita harapkan. Pemerintah dan masyarakat sudah tidak ada lagi sekat,” ujar Abdul Kholid Cikay (39), warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kamis (20/5/2021).

Ia mengatakan sengaja datang ke Alun-alun dari rumahnya di wilayah Indramayu bagian barat demi meluapkan rasa senang.

Abdul Kholid Cikay berharap, ke depan, Alun-alun Indramayu bisa menjadi simbol kedekatan warga dan pemerintah.

Di sana bisa jadi lokasi atau tempat masyarakat dapat bertemu langsung dengan pemimpinnya.

Hal yang sama juga disampaikan, Dedi Kusnadi (36) warga Desa/Kecamatan Sindang. Ia mengaku senang dengan dibongkarnya pagar Alun-alun.

Hanya saja, ia menyoroti, agar revitalisasi Alun-alun Indramayu setelah selesai nantinya bisa dirawat dengan baik.

Selain itu, ia juga menyoroti soal penerangan jalan yang dinilai masih minim demi meminimalisir tindak pidana kejahatan.

“Intinya kalau dari masyarakat sebenarnya dengan sudah dibongkar juga sudah sangat senang,” ujar dia yang saat itu hendak mengajak anak dan keponakannya melihat Alun-alun Indramayu.

Pembongkaran Alun-alun Indramayu sendiri merupakan salah satu dari 10 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Nina Agustina-Lucky Hakim dalam 100 hari kerja.

Yakni Alur atau Alun-alun Rakyat, yaitu sebuah program untuk mengembalikan Alun-alun Indramayu sebagai icon dan simbol kedekatan pemimpin dan rakyatnya.

Pembongkaran tersebut dilakukan pada 19 Mei 2021 kemarin dan ditargetkan akan rampung ditata pada 17 Juli 2021.

Dengan total biaya yang ditelan sebesar Rp 196.225.000.

“Diperlukan adanya upaya pembenahan untuk merevitalisasi Alun-Alun. Dalam jangka pendek, selain pembongkaran pagar Alun-Alun, nantinya setiap malam Sabtu akan ditampilkan video maping yang bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas,” ujar Nina Agustina.

Editor : Jhon