MAJALENGKA (CU)-Orang tua pelaku kasus pemberi sate sianida yang menewaskan anak driver Ojol di Majalengka mengaku kaget mendengar kabar anaknya terancam hukuman mati di Bantul Provinsi DIY.
“Kami (keluarga) kaget saat pihak kepolisian mengirimkan surat pemberitahuan anak saya. Tadi siang sekitar pukul 14.00 WIB. Seolah tidak percaya,” kata MA orang tua tersangka saat ditemui di kediamannya di Desa Buniwangi Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka.
MA mengaku sebelum bulan Ramadan lalu, putrinya Nani sempat pulang ke rumah di RT 03 RW 03, Dusun Suka Asih Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, kabupaten Majalengka. Nani tidak menetap lama karena hanya tiga hari saja cuti. Lantas dia balik lagi ke Bantul DIY.
Nani, kata MA, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dimata keluarga, dia merupakan orang bertanggung jawab yang membantu menjadi tulang punggung keluarga. Keluarganya yang hanya mengandalkan dagang mainan anak-anak.
Nani sudah bekerja di Bantul menjadi penjaga warung makan (Warteg) sejak 2014 lalu.
“Ada sekitar 8 tahun ini di sana. Dia ikut merantau di sana bersama temannya yang mengajak menjadi pelayan rumah makan sejak lulus SMP,” lanjut MA.
Pada sebelum puasa lalu, Nani memang sempat pulang untuk cuti. Keluarga menilai tidak ada tanda-tanda apapun mengenai perempuan berusia 25 tahun itu. Nani memang merupakan anak pendiam dan tertutup. Bahkan komunikasi dengan keluarga juga dilakukan seperlunya saja. Apalagi sampai permasalahan asmara yang sedang terjadi menimpanya.
“Pas pulang itu lebih banyak diam dirumah saja. Paling selama tiga hari di rumah, ngobrol dengan kami (keluarga) hanya satu jaman. Jadi tertutup dan tidak sempat ngobrol apapun. Apalagi sama tetangga disini sangat jarang,” imbuh MA.
Pihaknya syok mendengar informasi tersebut. Setahu MA, Nani bakal pulang sebelum lebaran idul Fitri nanti. Putrinya sangat baik dengan keluarga. Sehingga MA tidak menyangka bahwa Nani merupakan pelaku pemberi sate maut tersebut.
Pihaknya menyerahkan dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan ini. Namun keluarga berharap besar agar mendapatkan keringanan atas perbuatan Nani.
“Kami berharap sekali ada keringanan. Orang tua mana yang tidak syok melihat anaknya seperti itu,” tukasnya.
(jejep / jhon)