KABUPATEN CIREBON (CU)- Selama bulan suci ramadhan ada tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Cirebon khusunya di wilayah Trusmi dan sekitarnya. Tradisi ini adalah menyalakan api seperti obor dan di tempatkan di sembarang tempat.
Tradisi Malaman ini adalah salah satu tradisi dari masyarakat Cirebon yang dilaksanakan setiap 10 hari terakhir pada bulan suci Ramadhan.
“Tradisi Malaman ini adalah tradisi turun temurun sejak zaman dulu, yang mana pada zaman dulu semua daerah di Cirebon melaksanakan tradisi maleman ini yakni membuat api seperti obor dan di nyalakan di sembarang tempat,” ujar Budayawan Cirebon, H Sulama Hadi saat dikonfirmasi, Minggu (9/5/2021).
Tradisi Malaman, menurut Sulama, adalah salah satu media dari masyarakat Cirebon untuk saling mengingatkan perihal malam Lailatul Qadar.
“Malaman ini di laksanakan hanya pada tanggal-tanggal ganjil saja, ini sebagai tanda kalau malam ini ada malam Lailatul Qadar,” katanya.
Pesan yang disampaikan dalam tradisi Malaman ini, menurut Sulama, adalah mengajak umat Islam pada masa itu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT pada malam Lailatul Qadar yang ada hanya pada tanggal ganjil pada 10 hari terakhir pada bulan suci Ramadhan.
“Selain Malaman sebenarnya ada lagi tradisi untuk mengingat malam Lailatul Qadar, seperti tenongan (makanan.red) cuma sayang tradisi ini sudah pudar ditelan zaman,” katanya.
Sulama berharap pihak terkait bisa kembali menghidupkan tradisi ini yang sebenarnya tradisi ini sangat baik, dan agar generasi muda bisa lebih mencintai tradisi lokal.
Editor : jhon