KABUPATEN CIREBON (CU) – Sudah hampir dua tahun jalan penghubung kecamatan Gunung Jati dan kecamatan Plered yang melewati desa Buyut dan Pangkalan Kabupaten Cirebon rusak parah, Jumat (4/6)

Sejumlah lubang kerusakan terlihat sangat lebar dan dalam dapat ditemui disepanjang jalan tersebut, apalagi jika hujan sudah nampak seperti kolam ikan.

Pemandangan seperti ini sudah dirasakan warga hampir dua tahun, pernah di perbaiki namun usianya hanya beberapa bulan kembali rusak.

Warga sekitar hanya bisa mengeluh dan kesal atas kerusakan jalan yang setiap hari di lewati baik kendaraan sedang maupun besar.

Jelas ini menghambat aktivitas warga sekitar dan membahayakan pengguna jalan, salah satunya Heni (45) warga desa Pangkalan yang setiap harinya beraktivitas ke pasar Celancang untuk membeli sejumlah keperluan bahan pokok untuk dijual.

“Kalau bawa sejumlah barang belanjaan sering pada jatuh,soalnya jalan rusak parah, kita sering rebutan jalan yang masih bisa d lewati, tak jarang sering ada kecelakaan” ungkapnya.

Sejumlah warga juga pernah melakukan aksi treatikal di sekitar lubang jalan yang terisi air hujan bak kolam lele, ini sebagai bentuk protes warga dengan kerusakan jalan.

Warga berharap ada perhatian khusus dari pemkab setempat, berharap bukan hanya penambalan yang sifatnya sementara tapi jalan sudah mulai di beton.

Sementara itu Anggota dewan dari dapil IV dprd kabupaten Cirebon, Pandi SE melalui sambungan telepon, mengatakan terkait masalah jalan berlubang, kata dia, sebetulnya dari 2020 lalu harusnya sudah diperbaiki oleh DPUPR setempat, karena memang sudah dianggarkan.

Namun pada tahun lalu terjadi refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, sehingga perbaikannya tertunda.

“Dan rencananya tahun ini. Maka berharapnya tahun ini tidak terkena refocusing, supaya anggaran untuk infrastruktur jalan bisa dilakukan tahun ini,” tutur Pandi.

Editor : Jhon