INDRAMAYU (CU) – Sebanyak tiga ribu hektare sawah sempat tidak bisa teraliri air akibat jebolnya saluran induk Sungai Sindupraja dalan sepekan terakhir.
Tiga ribu hektar sawah itu meliputi wilayah Eks-Kawedanan Jatibarang dan Eks-Kawedanan Karangampel.
Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya mengatakan, lokasi titik jebolnya tanggul tersebut tepatnya berada di Desa Pagedangan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.
Di sana ada lubang dengan diameter 2 meter yang menganga hingga membuat pemukiman warga terendam banjir.
“Sekarang sudah ditangani, kita pakai sand bag dan untuk menghindari jebol lagi kita pakai terpal, sekarang ini kita sedang melakukan pengecoran,” ujar dia, Selasa (15/6/2021).
Caya mengatakan, aliran air pun sekarang ini secara bertahap sudah mulai dialiri, dari kapasitas 20 meter kubik/detik, secara bertahap sudah dialiri 5 meter kubik/detik.
Hal ini dikarenakan tanaman padi di lahan seluas 3.000 hektare tersebut sangat memerlukan air, usia rata-rata tanaman padi di sana sekitar 25 hari.
Dalam hal ini, Caya turut menyayangkan adanya kejadian jebolnya tanggul tersebut.
Pasalnya, selain karena faktor alam, jebolnya tanggul diduga juga diindikasi karena adanya kesengajaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini terlihat dari kondisi lubang pada titik tanggul yang jebol tersebut.
“Makanya saya bilang ke warga kalau ada yang sengaja menjebol saya akan panggil polisi karena ini dampaknya 3.000 hektare sawah di dua eks kawedanan,” ujar dia.
Editor : Jhon