INDRAMAYU (CU) – Ceceran hitam yang diduga minyak mentah atau crude oil kembali ditemukan di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Indramayu.
Temuan dugaan crude oil ini sudah terjadi sebanyak tiga kali sejak 2020 lalu, sebelumnya ditemukan juga pada bulan Oktober dan November 2020.
Terbaru, temuan serupa, dilaporkan kembali ditemukan pada Sabtu (5/6/2021) kemarin.
Hingga saat ini, diketahui temuan dugaan crude oil sudah ditemukan di tiga lokasi berbeda, yakni Pantai Karangsong, Pantai di Desa Tambak, dan Pantai di Desa Lamaran Tarung.
“Pada hari Sabtu sekira jam 11.00 WIB, saya diinformasikan karyawan saya bahwa ada ceceran minyak sejenis limbah atau crude oil atau apa saya kurang paham,” ujar Direktur objek wisata Pantai Karangsong, Muhammad Royani, Senin (7/6/2021).
Mengetahui hal tersebut, pihaknya langsung sigap dengan melakukan pembersihan. Hal ini guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Mengingat, tidak sedikitnya wisatawan yang berkunjung di Pantai Karangsong Indramayu.
Pengelola wisata pun berharap adanya penanganan serius dari pihak terkait untuk melakukan penanganan.
“Saya sangat berharap ada pihak yang bertanggung jawab, karena bagaimanapun juga minyak atau limbah tersebut menjadi kekhawatiran besar buat kami, apalagi kalau sampai terkena pengunjung objek wisata,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Lutfi Alharomain menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penelusuran guna mencari titik lokasi lain dugaan crude oil ini.
Selain itu, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk melakukan pembersihan.
Ceceran tersebut, disampaikan Lutfi Alharomain, jangan sampai mencemari lingkungan apalagi sampai menganggu kesehatan masyarakat.
“Kita sudah ambil sampel juga dan nanti secepatnya akan kami bawa ke Jakarta ke Lemigas untuk dicek laboratorium untuk kita mengetahui dari mana asal limbah ini,” ujar dia.
Editor : Jhon