KABUPATEN CIREBON (CU) – Warga Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang geger oleh aktivitas semburan lumpur menyerupai lumpur Lapindo. Sembemburan tersebut bukan kali pertama didapati oleh masyarakat, melainkan adalah semburan ke 3 sejak 2014.
Warga sekitar mengaku khawatir oleh kemunculan semburan lumpur yang bercampur dengan gas alam, dengan bau menyengat seperti belerang.
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Dr Alex Suheriyawan, akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BMKG, ESDM, vulkanologi dan geologi, dan BPBD Provinsi Jawa Barat, untuk upaya penanganan atas kekhawatiran masyarakat.
“Dampak yang terjadi, bau belerang menyengat. Sekitar radius 100-200 meter, bahkan dari informasi kadus pernah mencapai 300 meter,” ujarnya.
Pihaknya akan mengkaji kandungan gas dan lumpur, agar bisa diketahui material tersebut berbahaya atau tidak bagi masyarakat sekitar yang berada tidak jauh dari semburan lumpur berasal.
“Setelah ada tindak lanjut laporan, semoga pengaruhnya ada dampak positif kalau pengaruhnya negatif akan diupayakan diminimalisir,” katanya.
Sampai saat ini, BPBD Kabupaten Cirebon belum bisa memastikan material yang keluar dari semburan tersebut. Terutama yang bersifat gas. Hanya saja, beberapa warga menyebutkan pada kondisi tertentu banyak burung yang meninggal di sekitar lokasi.
Editor : Jhon